Ketika itu di mana dan siapa kita...
Seorang pengarah yang kaya dan berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di Unit Rawatan Rapi sebuah hospital ternama, lengkap dengan segala peralatan dan tenaga pakar. Di saat rakan-rakan terdekat dan orang yang di sayang lelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengarah yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulakan bicara, Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu berertinya kau akan meninggal
dunia!
|
Sambutan pada tahun 2014 |
Dengan yakin dan bongkak si pengarah berkata, kalau setakat mencari 50 orang, itu sangat mudah. Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum berakhir waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 11:00 malam, sejam sebelum berakhir waktu yang ditetapkan Malaikat kembali mengunjungi si pengarah; dengan bangganya si pengarah bertanya, Apakah esok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah pekerja aku sahaja lebih dari 1000 orang, rakan-rakan facebook aku sahaja mencecah 5,000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan perkara susah.
Dengan lembut si Malaikat berkata, Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini lagi sejam tempoh janji kita, baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 minit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu.
Tanpa menunggu reaksi dari si pengarah, si malaikat menunjukkan layar besar seperti TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang isteri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putera puterinya yang berdoa dengan khusuk dan nampak ada titisan air mata di pipi mereka.
Kata Malaikat, Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu kerana doa isterimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhan mu.. Kembali terlihat dimana si isteri sedang berdoa jam 2:00 subuh, Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik!
Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam kerjanya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk populariti dan menaikkan namanya saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu.
|
Sambutan pada tahun 2013 |
Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau berikan pada kami, mereka masih memerlukan seorang ayah.
Hambamu ini tidak mampu membesarkan mereka seorang diri. Dan setelah itu isterinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan cengkung kerana kurang rehat.
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi Sang pengarah ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahawa dia bukanlah suami yang baik. Dan bukan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. . Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta isteri dan anak-anak padanya.
Waktu terus berlalu, waktu yang dia miliki hanya 10 minit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengarah ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 minit akan ada doa dari 47 orang!
Dengan sedihnya dia bertanya, Apakah diantara pekerjaku, kaum kerabatku, teman kerja ku, teman organisasiku, teman facebook aku yang selalu mengucapkan selamat hari jadi tiap ulang tahun kelahiran aku, tidak ada yang berdoa buatku?
Jawab si Malaikat, Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak ikhlas. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu mementingkan diri, sombong, mengainaya pekerja, kejam, ego dan bukanlah pihak atasan yang baik. Bahkan kau sanggup memecat pekerja yang tidak bersalah dan yang tidak setimpal dengan kesalahannya.
Si pengarah tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia.
Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si isteri yang setia menjaganya sepanjang malam..
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kerusi hospital dan si isteri yang kelihatan lelah juga tertidur di kerusi sambil memangku si bongsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 12:57, tiba-tiba si Malaikat berkata, Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalan mu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam kurang tiga minit sebelum tamat waktu perjanjian kita.
Dengan hairan dan tidak percaya, si pengarah bertanya siapakah 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan kembali layar besar di sisinya ke suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan si pengarah beberapa bulan lalu.
Bukankah itu Rumah Anak Yatim? kata si pengarah perlahan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari populariti saja dan untuk menarik
perhatian kerajaan dan pelawat luar negeri.
Pagi tadi, salah seorang anak pusat asuhan tersebut membaca di surat khabar bahawa seorang pengarah terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di surat khabar dan yakin kalau orang yang sedang koma adalah kamu, orang yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak yatim tersebut sepakat berdoa buat kesembuhanmu.
Doa sangat besar kuasanya. Kita malas. Tidak ada waktu. Beban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita fikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan memerlukan doa
dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita boleh melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain....Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Terima kasih sahabat, terima kasih rakan yang telah berdoa keselamatan, kesihatan, panjang usia, murah rezeki sempena ulang tahun kelahiran saya yang ke 49 (21 Jun 2012). Hanya Allah selayaknya membalas doa ikhlas dari teman sekalian. AHMAD SAABUN/SHAH ALAM SELANGOR.