Seperti seekor burung merak, W. S Rendra sentiasa mempamerkan kedinamikan persembahan di panggung teater dan mempesonakan pembaca dengan puisi-puisinya yang mempunyai kekuatan naratif dan kelincahan permainan kata-kata.
W.S Rendra tidak mengikat dirinya dengan mana-mana angkatan tetapi memiliki kebebasan dan keperibadiannya tersendiri.
Puisi-puisi W.S Rendra tidak pernah sunyi daripada membela golongan marhaen terutamanya wanita, menggoncang kestabilan dan kewenangan orang politik.
peluncuran buku Balada Si Burung Merak Puisi-Puisi Lengkap W.S. Rendra, Minggu 2 Oktober di pameran Indonesia International Book Fair 2016.
Bagi Malaysia Rendra adalah sastrawan milik mereka. Karya Rendra bukan hanya diterima masyarakat Indonesia, tapi juga Malaysia dan internasional. Membaca puisi Rendra tidak akan sangka bahwa itu puisi lama 30 atau 40 tahun, puisinya masih juga rerlevan dengan era kini.
Ngadiron mengataan bahwa ITBM hanya membawa 10 eksemplar buku buku Balada Si Burung Merak Puisi-Puisi Lengkap W.S. Rendra.
Peluncuran buku puisi lengkap Rendra ini juga dihadiri oleh sahabat-sahabatnya Deddy Mizwar dan Wiranto. Dengan penuh daya dan emosi yang tepat penampilan apik Wakil Gubernur Jawa Barat itu suskses mendeklamasikan puisi Datanglah Ya Allah karya Rendra.
Sebelum memulai berpuisi dengaN nada berseloroh Deddy berkata, “Semoga nanti ada juga penerbit Indonesia yang mau kumpulkan karya lengkap sastrawandi negaranya sendiri,” ucapnya.
Selain Deddy Mizwar, ada salah satu sahabat baik rendra yang juga pasti akan sulit dipercaya kedekatan antara mereka. Wironto yang mantan purnawiranwan Jendral berkarib dengan Rendra yang seorang seniman?
Padahal masa muda mereka bedua kala masih sama-sama mengenakan seragam kebesaran masing-masing adalah dua kelompok yang bergesekan. Wiranto, berkisah bahwa ia dan Rendra adalah sahabat baik,
“Saya menghargai konsep-konsep hidupnya, dan pandangan hidupnya. Kami bersahabat sejak kami melucuti seragam dan atribut masing-masing,” terang Wiranto.
Saya bersama sahabat-sahabat Editor
Bersama anak-anak comel, sebelum mereka beraksi di pentas